Cari Blog Ini

Kamis, 08 Desember 2016

Konfigurasi IP client dinamis dan Statis


Untuk tersambung ke jaringan LAN maka host harus mempunyai alamat pengenal yang unik di LAN tersebut. Di dalam jaringan TCP/IP maka alamat yang digunakan adalah IP address. Dalam penentuan IP address ada 2 mekanisme yang bisa digunakan yaitu :
  • Static IP assignment (manual) 
  • Dynamic IP assignment (otomatis melalui servis)

Static IP assignment


Alamat IP statis memadai untuk jaringan kecil atau stabil (didesain), tapi menjadi sulit dan rawan kesalahan seiring berkembangnya jaringan dan adanya host tambahan. Dengan alamat IP statis, administrator menetapkan jumlah dan subnet mask IP untuk setiap host dalam jaringan, baik untuk PC, router, atau peralatan jaringan lain (handphone,etc). Setiap antarmuka jaringan yang terhubung ke jaringan membutuhkan informasi ini.

Administrator juga perlu memberikan default lokasi gateway dan DNS Server untuk setiap host dalam jaringan. Pengaturan ini diperlukan jika akses ke luar LAN diperlukan. Setiap kali perubahan dibuat, misalnya perubahan default gateway, setiap konfigurasi IP pada setiap host harus diperbarui, itulah mengapa pengalamatan IP statis menjadi rumit ketika konfigurasi jaringannya berubah ataupun berkembang.

Highlight:
1. Dengan alamat IP statis, administrator memberikan konfigurasi IP lengkap untuk setiap host dalam jaringan.
2. Setiap kali perubahan dibuat, konfigurasi IP pada setiap host harus diperbarui.

DHCP

DHCP (Dynamic Configuration Protocol) adalah protocol secara otomatis memberikan nomor IP kepada komputer yang memintanya. Komputer yang memberikan nomor IP disebut sebagai DHCP server, sedangkan komputer yang meminta nomor IP disebut sebagai DHCP Client. Dengan demikian administrator tidak perlu lagi harus memberikan nomor IP secara manual pada saat konfigurasi TCP/IP, tapi cukup dengan memberikan referensi kepada DHCP Server.
Pada saat kedua DHCP client dihidupkan , maka komputer tersebut melakukan request ke DHCP-Server untuk mendapatkan nomor IP. DHCP menjawab dengan memberikan nomor IP yang ada di database DHCP. DHCP Server setelah memberikan nomor IP, maka server meminjamkan (lease) nomor IP yang ada ke DHCP-Client dan mencoret nomor IP tersebut dari daftar pool. Nomor IP diberikan bersama dengan subnet mask dan default gateway. Jika tidak ada lagi nomor IP yang dapat diberikan, maka client tidak dapat menginisialisasi TCP/IP, dengan sendirinya tidak dapat tersambung pada jaringan tersebut.
Setelah periode waktu tertentu, maka pemakaian DHCP Client tersebut dinyatakan selesai dan client tidak memperbaharui permintaan kembali, maka nomor IP tersebut dikembalikan kepada DHCP Server, dan server dapat memberikan nomor IP tersebut kepada Client yang membutuhkan. Lama periode ini dapat ditentukan dalam menit, jam, bulan atau selamanya. Jangka waktu disebut leased period.

Cara Kerja DHCP :

 
Urutan proses pertukaran informasi dalam DHCP yang dikenal adalah DORA.
· Discover
· Offer
· Request
· Acknowledge

DHCP Discover - Sebuah proses dimana client melakukan sebuah broadcast ke network (local subnet) mereka untuk menemukan sebuah DHCP server. Broadcast message yang dilakukan menggunakan IP Address 255.255.255.255 sebagai destination IP Address dan source IP Address adalah 0.0.0.0.

DHCP Offering - Adalah sebuah message yang merupakan response dari DHCP discover yang dilakukan oleh DHCP server ke client. DHCP offer adalah sebuah proses dimana DHCP server mengirim sebuah unicast"offering", yaitu sebuah IP Address ke host/client. Apabila kita membedah paket yang dikirim dalam DHCP offer ini, maka akan terlihat bahwa paket ini berisi network configuration setting untuk host yang mengirim DHCP Discover message.

DHCP Request - Sebuah message yang dikirim oleh si host/client yang menandakan bahwa si host tersebut telah menerima offering atau network configuration pada proses DHCP offer. Hal ini sekaligus menandakan bahwa IP Address tersebut sudah dipinjam dan untuk sementara waktu tidak bisa lagi digunakan oleh orang lain sampai lease time habis.

DHCP Acknowledge - Adalah sebuah kondisi dimana DHCP server mengirim sebuah unicast message ke host/client. DHCP Acknowledge berisi pernyataan dari si DHCP server bahwa saat itu juga si client/host telah memiliki authorisasi dan wewenang menggunakan IP Address yang telah ditawarkan ketika proses DHCP offer dalam network mereka.

Urutan proses diatas DORA (Discover, Offering, Request, Acknowledge), merupakan urutan proses proses default bagaimana sebuah host/client mendapatkan IP Address dari DHCP server di dalam sebuah network.

SETTING IP OS WINDOWS
1. Masuk ke OS windows
2. Cabut koneksi UTP anda dan masuk ke aplikasi ipconfig. start – cmd – ipconfig.






Perhatikan koneksi status dalam keadaan “Media Disconnected”

3. Koneksikan kable UTP anda ke komputer, tunggu beberapa detik, lalu ketikkan lagi aplikasi ipconfig. Perhatikan bahwa sekarang alamat IP telah otomatis ditentukan. Ini merupakan hasil dari proses DHCP di background 


4. Masuk ke aplikasi “Network and Sharing Center”. start – Network and Sharing Center 
Pilih Connections: “Local Area Connection” | Pilih “Detais” di Connection | maka akan muncul window details koneksi anda saat ini.


Tutup window details.

 5. Kemudian masuk ke bagian Properties di “Local Area Connection”. Rubahlah IP anda dengan IP baru sesuai dengan keinginan anda.


 Kemudian klik Ok


 6. Kembali Pilih “Detais” di Connection | Lihat Perubahan IP di bagian details connection.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar